6. Mustahil Kristen Bisamenjawab !
Pertanyaan:
Mana dalilnya dalam Alkitab Yesus 100% Tuhan & 100% manusia ???
Tanggapan:
Sekali lagi, Mokoginta menuntut 'pengakuan', tetapi apalah arti suatu 'pengakuan', tanpa 'bukti'!
Alkitab memang tidak pernah menyatakan bahwa Yesus 100% Manusia dan 100% Allah, tetapi Alkitab punya bukti-bukti untuk itu.
Yaitu, dengan membaca MKB4b!
Bukti Ketuhanan Yesus, dapat kita lihat dengan jelas dalam MKB4b, bahwa Allah sendiri telah mengakui sebelumnya (500 tahun sebelumnya) akan diri-Nya sebagai Korban Penebus Salah!
Pengklaiman nature Allah sebagai Manusia sangat kelihatan dalam inkarnasi, di mana Ia telah mengosongkan diri-Nya (Flp 2:7), pengosongan diri amatlah diperlukan sebab tanpa pengosongan diri seberat dan sekasar apapun serdadu Romawi menghukum Allah (Yesus) tidak beresiko sama sekali alias tidak berasa kesakitan! Ini tentu suatu pelanggaran yang bernada curang. Tetapi pada kenyataannya, Allah mengosongkan diri supaya Ia bisa merasakan penderitaan itu sebagaimana korban penebus di zaman perjanjian lama yang disembelih dan dibakar yang pastinya mengalami penderitaan.
Pengosongan diri Allah membuat Ia menjadi Manusia 100% sebagaimana yang dikatakan rasul Paulus (flp 2:7), namun pengosongan itu jelas hanya sementara sebab sekembalinya Ia kepada Bapa maka Ia akan menjadi Allah itu sendiri.
Dalam Yesaya 55:11, Allah bernubuat (ramal),
"Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku, ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia tetapi ia akan melaksanakan perintah-Ku dan akan berhasil atas apa yang Kusuruhkan kepadanya"
Firman yang keluar dari mulut Allah itu adalah Yesus (bdk. Yoh 1:1), di sini Allah menggunakan majas antropomorf yang berbicara secara lebih manusiawi, majas ini sedikit sama dengan majas personifikasi.
Ia mengatakan, bahwa 'Firman itu telah keluar dari mulut-Nya.........', maksudnya, Firman itu akan Ia utus, Firman itu akan melaksanakan apa yang Ia perintahkan dan Firman itu akan berhasil dalam apa yang Allah suruhkan dan Firman itu adalah Allah.
Karena di sini Allah bernubuat, maka Ia menggunakan kata 'Firman', sebagaimana ini adalah gelar Yesus. Maka sebenarnya, Allah bernubuat di atas khusus kepada Diri-Nya sebagai Yesus.
Allah mengutus Allah, bak Allah mengutus Firman-Nya, sebagaimana yang tertulis di Yesaya di atas. Allah mengutus Allah, bak Allah mengutus Roh-Nya yang tidak lain adalah Ia sendiri.
Kepribadian Allah tidaklah terhitung jumlahnya, Ia bisa "mengutus" dan "menyuruh" serta "memberi tugas" kepada Roh-Nya untuk suatu misi. Dan oleh karena kepribadian Allah yang tidak terhitung jumlahnya, maka sebanyak apa pun Roh Allah turun ke dunia bukan berarti bahwa ada banyak Tuhan.
Hakikat-Nya Allah itu satu, tetapi Roh-Nya itu yang tidak terhitung banyaknya.
Di sinilah manusia merumuskan sifat Allah yang: 'Tidak terikat oleh ruang dan waktu'.
Allah menjadi Yesus bukan berarti surga kosong, bukan berarti tidak ada penjaga alam semesta.
Sebab Allah bisa bekerja di mana saja dalam waktu bersamaan, bahkan anda yang di sana dan saya yang di sini dapat berjumpa dengan Allah dalam waktu bersamaan meski tempat berbeda. Tetapi itu bukan berarti ada banyak Allah, kita harus ingat bahwa sejatinya Allah itu punya banyak Roh.
Yesus, adalah salahsatu Roh Allah itu, bedanya Roh ini ditugaskan khusus menjadi Manusia, yang kemudian diberi gelar 'Firman'.
Kata 'ditugaskan', 'disuruh', 'diperintahkan' dan lain-lain oleh Allah kepada Roh Allah tidak berarti bahwa Roh Allah itu bukan Allah, tetapi ketahuilah bahwa saya di sini berbahasa secara majas antropomorf sebagaimana Allah juga berbahasa yang sama di Yesaya 55 di atas.
Kesimpulannya, Yesus memang memiliki 2 nature, yaitu sebagai Allah dan sebagai Manusia.
إرسال تعليق