MENJAGA KESETIAAN DALAM HUBUNGAN

MENJAGA KESETIAAN DALAM HUBUNGAN
Kerinduan setiap orang adalah mempunyai hubungan cinta yang awet (long lasting) dan dipenuhi kebahagiaan dengan pasangannya. Baik itu dalam suatu hubungan pacaran maupun relasi suami-istri dalam perkawinan. Cinta sebagai dasar dan pengikat ternyata membutuhkan perawatan. Ia seumpama tanaman yang perlu disiram air setiap hari, diberi pupuk dan mendapat terang sinar matahari yang cukup agar dapat berkembang.
Cinta juga seumpama mobil yang perlu diservis secara rutin, diberi oli, dicuci bersih agar tetap prima dan nyaman dikendarai. Ketika tanaman atau mobil tidak dirawat sepatutnya, maka perlahan tapi pasti, tanaman itu akan layu dan bisa mati. Demikian juga dengan mobil yang akan mulai sering mogok dan pada akhirnya bisa mengalami kerusakan.
Betapa banyak kisah cinta yang berakhir tragis hanya karena tidak mengalami perawatan dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Kisah cinta yang begitu indah dan hangat dalam masa pacaran ataupun tunangan namun akhirnya kandas berakhir dengan perceraian yang menyedihkan dan menimbulkan luka hati bagi orang-orang yang mengalaminya. Hal itu sering disebabkan karena mereka tidak lagi merawat kisah cintanya.
Cinta perlu dirawat dengan kesetiaan terhadap pasangan, tanggung jawab terhadap ikatan perkawinan, saling memahami karakter psikologis, saling menghargai pribadi masing-masing maupun komitmen untuk menjaga perkawinan sampai maut memisahkan. Untuk itu, baik pria maupun wanita harus selalu belajar untuk memahami bahwa pria dan wanita memang berbeda. Tuhan telah menciptakan perbedaan itu agar keduanya dapat saling melengkapi satu sama lain. Pemahaman tentang sifat dan karakter gender itu sangat perlu agar dapat bertindak sepatutnya dan terhindar dari salah persepsi atau miskomunikasi.
10 Hal Tentang Pria Yang Harus Diketahui Wanita
Ada yang bilang, pria dan wanita itu berbeda. Tak hanya fisik, tetapi juga bagian dalamnya. Wanita kadang mengalami kebuntuan mengenai cara menghadapi pasangan, begitu pun sebaliknya. Eris Huemerdan suaminya, Clayton Winans, pengarang The Man-ip-ulator™ vs. The Wo-man-izer™: Everything you need to know to get the relationship you wantmengungkapkan 10 hal mengenai pria yang perlu diketahui wanita.
1. Pria juga punya kebutuhan seperti wanita
Di luar, ia boleh saja tampak gagah, tegar, dan tak banyak emosi, padahal di dalamnya, menurut Huemer dan Winas, pria tak terlalu jauh dari wanita. Pria juga butuh rasa hormat, pujian, minat, dukungan, kata-kata penguatan, kerjasama, pengertian, cinta, waktu untuk sendiri, dan lainnya.
2. Hormat
Jika Anda mendapati seorang wanita yang tak menghormati suaminya, maka Anda mungkin akan mendapati seorang suami yang sedang bersiap untuk pergi dari sisi istrinya. Menurut Huemer dan Winas, jika seorang pria tidak mendapati rasa hormat dari istrinya, ia akan mencarinya dari orang lain.
Sebagai orang Kristen, tentunya hal itu tidak boleh menjadi pembenaran bagi para suami untuk meninggalkan istri hanya karena merasa tidak dihormati. Dengan membangun komunikasi dan memahami kebutuhan emosional masing-masing maka rumah tangga pasti akan dapat dipertahankan.
3. Apresiasi
Apa cara terbaik untuk membuat pria ingin membahagiakan Anda? Jawabannya, kepercayaan diri si dia. Pria secara konstan butuh diingatkan mengenai seberapa hebat dirinya. Jika Anda memintanya mencuci piring kotor, meski kurang bersih, jangan lupakan niatnya. Merengek dan memarahinya tak akan membantu keadaan ataupun membuatnya mengerti.
4. Ketertarikan Anda
Mampukah Anda membayangkan hidup bersama orang yang tidak menyukai apa pun pekerjaan/hobi/aktivitas Anda? Ia pun begitu. Ia ingin Anda bisa menghargai atau setidaknya menunjukkan sedikit ketertarikan atas apa yang ia sukai atau kerjakan.
Wanita, Anda tak perlu harus mendalami atau ikut-ikutan menyukai hobinya. Tetapi setidaknya pahamilah agar bisa memberi sedikit komentar. Misal, sepulangnya ia dari kantor, Anda bisa tanyakan kabar dari proyek yang sedang ia kerjakan. Jika ia mengeluhkan atas hari yang melelahkan, dengarkan, tak perlu selalu punya saran bagus, kok! Acapkali ia hanya butuh orang yang benar-benar mendengarkan dan mengerti kesulitan yang ia hadapi.
5. Pria butuh dukungan dan penguatan
Dijadikan sandaran orang terus menerus tentu adalah hal yang melelahkan. Seseorang yang kuat sekali pun pasti akan butuh tempat untuk bersandar pula. Menurut Huemer dan Winas, jika Anda menghormati seorang pria, ia akan mendukung Anda. Ketika Anda mendorongnya untuk meraih mimpi dan tujuan hidupnya, ia akan berusaha segenap tenaga. Sering tercetus dari orang-orang sukses, bahwa dibalik pria yang sukses, ada wanita hebat yang mendukungnya.
6. Pria butuh kerjasama
Dengan kata lain, pria tak butuh orang yang menyuruh dan mendiktenya melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Pria akan menyukai berada dalam sebuah hubungan yang saling, dan bekerja sama seperti sebuah tim, tidak berada dalam hubungan yang membuatnya merasa seperti anak kecil atau anak buah.
7. Dimengerti
Bukan hanya perempuan yang butuh dimengerti. Saat akhirnya ia berani membuka mulutnya untuk bercerita kepada Anda, manfaatkan waktu tersebut untuk benar-benar mengerti dirinya, dengarkan dengan baik. Komunikasi yang baik antara pasangan adalah kunci untuk mengeratkan hubungan.
8. Pria butuh cinta
Cinta adalah sesuatu yang indah dan tak sekedar seks. Cinta itu berkaitan dengan sentuhan, penghargaan, perhatian, tatapan, kecupan, dan meninggikan egonya. Saat Anda bisa memberikan kebutuhannya, ia akan dengan sukarela memenuhi kebutuhan Anda.
9. Waktu sendiri
Pria butuh kesempatan untuk bisa bersenang-senang dengan hal lain, seperti melakukan hobi, berkumpul bersama sahabatnya, atau membaca koran. Berikan kesempatan dan izinkan ia untuk melakukan apa yang ia sukai. Jika Anda melakukan hal ini, waktu yang akan Anda dan ia lewati bersama akan terasa lebih spesial.
10. Pria butuh perhatian
Anda mungkin mengira pria bukan tipe yang teliti seperti wanita, tetapi sebenarnya pria juga memerhatikan bagaimana pasangannya memenuhi kebutuhannya, karena, seperti di poin pertama, pria itu “needy”.
Pentingnya Saling Mengerti
Dalam sebuah buku berjudul Psikologi Suami Istri, dibahas tentang sisi psikologis antara pria dan wanita yang memang sejatinya berbeda. Keperbedaan itu bukan sesuatu yang harus menjadi bahan pertentangan atau bahkan pertengkaran, namun justru dijadikan acuan untuk saling memahami dan mengerti satu sama lain.
Dalam buku itu disebutkan bahwa wanita cenderung untuk menebarkan cinta, kedamaian, kebahagiaan dan kasih sayang pada saat mereka berada di luar rumah. Dan ketika mereka pulang ke rumah, maka wanita cenderung untuk menenangkan pikiran dengan banyak berbicara. Pada saat berbicara, wanita sering menggunakan prolog kesana-kemari yang bagi pria tidak ada hubungannya dengan inti pembicaraan. Oleh sebab itu, menjadi tidak heran apabila wanita biasanya lebih banyak berbicara di dalam rumah ketimbang para suami.
Berkaitan dengan fakta tersebut, maka para pria sebaiknya memahami bahwa istrinya lebih banyak berbicara daripada mereka. Mengertilah dengan kenyataan tersebut dan coba untuk memahaminya sebagai bagian dari kewanitaannya. Daripada meresponi dengan sikap marah-marah, menyebutnya “cerewet,” “bawel” maupun kata-kata sindiran dan menyakitkan hati lainnya yang pada akhirnya hanya akan membuat suasana menjadi tidak harmonis.
Bagaimana dengan pria? Ketika keluar dari rumah, pria berada pada dunia “perang” dan persaingan yang menempatkan dia pada dua pilihan; di atas atau di bawah, menguasai atau dikuasai. Saat kembali ke rumah, energinya telah banyak habis sehingga seringkali memilih banyak menghabiskan waktu untuk diam dan aktifitas ringan seperti membaca koran dan menonton televisi.
Apa yang terjadi ketika suami-istri berkumpul kemudian setelah masing-masing sibuk di luar rumah?  Well, you know the answer! Disinilah pentingnya sikap saling mengerti satu sama lain. Para istri sebaiknya membiarkan lebih dahulu suami untuk beristirahat sejenak, membaca koran, menonton TV dsb. Setelah makan malam biasanya rasa lelah itu hilang, dan disinilah wanita bisa mulai berbicara atau share sesuatu dengan suami.
7 Nasehat Firman Tuhan
1. Jangan marah dan berteriak pada waktu yang sama, kecuali rumah kebakaran. Jadilah pribadi yang lemah lembut (Matius 5:5).
2. Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang (Amsal 16:32).
3. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih (Yohanes 13:34-35).
4. Lupakanlah kesalahan masa lalu (Yesaya 1:18; Amsal 16:6).
5. Boleh lupakan yang lain, tetapi jangan pasangan Anda (Kidung Agung 3:1-2).
6. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam (Efesus 4:26-27).
7. Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda (Kidung Agung 4:1-5; 5:9-16).

Post a Comment

أحدث أقدم