Bagaimanakah Penyebutan nama YHWH yang benar?
Nama TUHAN dalam teks Ibrani adalah (יהוה). Terdiri dari empat huruf konsonan Yod He Waw He. Mengapa huruf mati (konsonan) semua? Karena bahasa Ibrani pada awalnya memang tidak memiliki huruf vokal. Adanya huruf vokal merupakan penambahan yang dilakukan untuk mempermudah orang Ibrani dalam memahami bahasa mereka.
Sekarang ini banyak kalangan yang bingung dengan cara pengucapan nama YHWH. Memang tradisi Ibrani sendiri sejak ribuan tahun lalu, ketika membaca kitab suci mereka melafalkan ADONAY ketika membaca nama YHWH.
Hal itu dilatarbelakangi adanya “ketakutan” dipandang bersalah karena menyebut nama YHWH dengan sembarangan. Namun benarkah nama YHWH tidak bisa dilafalkan cara pengucapannya? Sebab sekarang berkembang versi yang mengklaim bahwa nama YHWH itu cara mengucapkannya adalah Yahwe.
Adakah cara penyebutan yang benar-benar sesuai tradisi Ibrani? Saya mencoba mengambil intisari dari disertasi seorang Mesianis Yahudi Kristen yang menulis secara khusus mengenai hal ini.
Catatan sejarah
Yoseph Viel, seorang Mesianis Kristen Yahudi yang dikenal sebagai pembicara top di Synagoge-synagoge Mesianis dan gereja-gereja Kristen merinci dokumen sejarah Israel mengenai cara pengucapan YHWH. Menurut hasil studi beliau, ada dua cara pengucapan yang diterima secara umum, yaitu:
1. Pada hari Pendamaian (the Day of Atonement)
Viel menulis, “Some pronunciations of the Divine Name have been historically accepted as having a meaning that may be understood, or not understood, or it’s purpose usage is understood. Their meaning cannot be explained from grammar, but it’s still believed that the meaning is accepted.”
For example, on the Day of Atonement, the Divine Name is said to be pronounced as “ יֹהֶוָהֶ ” or “YoHeWaHe”. I have seen this mentioned in numerous Hebrew documents (I learned the above vowels from one of those Hebrew documents), and it is one of the few I’ve also seen in English (recorded in page 158 of “Sayings of the Jewish Fathers” by Joseph Garfinke).
The explanation of it’s meaning is complex, and does not come from grammatical rules like the previous ones I mentioned, and it’s usage is understood to be restricted to this special day. A special pronunciation for this special day. And only the High Priest would say it this way.
Ia melanjutkan penjelasannya, “There are other historically accepted and understood meanings that will emerge as this discussion continues. But first I will turn to the one that is recorded in history by the greatest quantity.
The most common vowels found in the Masoret Tanach are:
(1) “Yehowah” ( יְהֹוָה ) or “Y’howah” is used 6,518 times and is the basis for the derived form of “Jehovah”.
(2) “Yehowih” ( יֱהֹוִה ) is used 305 times.
Dari pengucapan YHWH dalam teks Perjanjian Lama Masoretik teks, maka kita memahami bahwa orang Ibrani membaca/mengucapkannya sebagai YEHOWAH dan atau YEHOWIH. (Perlu dipahami bahwa Masoretik teks adalah naskah Perjanjian Lama bahasa Ibrani yang menjadi rujukan bagi penterjemahan Perjanjian Lama ke dalam Akitab-Alkitab bahasa Inggris, Indonesia dan bahasa-bahasa dunia lainnya.)
Kesimpulan
Kalau begitu darimanakah datangnya cara pengucapan YHWH sebagai Yahwe? Pastinya dari tradisi Ibrani seperti tercatat dalam 2 dokumen itu, tidak ditemukan pengucapan tersebut.
Jadi cara penyebutan atau pengucapan yang benar menurut tradisi Ibrani seperti terdokumentasi hanya mengenal cara pengucapan:
- YoHeWaHe (dilakukan Imam Besar setahun sekali dalam Hari Pendamaian) dan
- YEHOWAH / YEHOWIH dalam teks Perjanjian Lama Masoretik teks.
https://psbobby.wordpress.com/2013/05/29/bagaimanakah-penyebutan-nama-yhwh-yang-benar/
Sumber:
Yoseph Viel, The Complex Name of the Almighty, 2010.
إرسال تعليق